Kebijakan Pengguna di Tangan Netizen, Apa itu Mastodon Pengganti Twitter?

Nasikhun A. 21 Nov 2022 3 Menit 0

Diuntungkan dengan drama tagar #RIPTwitter, platform Mastodon yang dianggap sebagai alternatif Twitter mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan hampir 2 juta.

Seperti mendapat durian runtuh, pencapaian ini diungkapkan dalam sebuah post oleh CEO sekaligus lead developer Mastodon, Eugen Rochko pada Senin pagi (7/11/2022).

Sejak pengambil-alihan posisi CEO Twitter oleh Elon Musk 27 Oktober 2022, hampir setengah juta pengguna baru bergabung di Mastodon.

Pertumbuhan jumlah pengguna di platform asal Jerman ini terus mengalami kenaikan, dari 60-80 pengguna baru sebelum 27 Oktober menjadi ribuan pengguna baru per jam.

Melansir berita CNN, beberapa pengguna baru menyatakan bahwa mereka berpindah ke Mastodon karena kebijakan di Twitter berubah sejak kepemimpinan Elon Musk.

Selain itu, Mastodon menawarkan pengalaman bersosial media yang lebih independen dan tidak kaku jika dibandingkan dengan Twitter.

Beberapa sumber memang menyarankan untuk beralih ke sosial media alternatif Twitter seperti Diaspora, Minds, Gab, Nitter, hingga Bluesky Social.

Lantas, mengapa orang harus mempertimbangkan platform sosial media Mastodon dibanding yang lainnya? Apa itu Mastodon?

Apa itu Mastodon dan Apa Bedanya dengan Twitter?

Sebenarnya, Mastodon bukan media sosial yang tergolong baru. Platform ini sudah diluncurkan sejak Oktober 2016 oleh software developer Jerman, Eugen Rochko.

Jika sistem manajemen Twitter dilakukan secara sentralisasi, di mana pihak Twitter lah yang dapat melakukan moderasi konten di Twitter, hal ini berbeda dengan Mastodon.

Mastodon memiliki sistem manajemen konten desentralisasi, berbasis open source dan tidak ada iklan di sana.

Apa perbedaan sistem sentralisasi dengan desentralisasi moderasi konten dalam sosial media?

Sistem Moderasi Konten di Twitter Vs. Mastodon

Sentralisasi moderasi konten, menurut Yale Journal of Law and Technology, berarti konten yang beredar diatur secara terpusat berdasarkan kebijakan platform tersebut.

Sistem ini lah yang memungkinkan siapa saja yang duduk di kursi jabatan tertinggi suatu platform, dapat menentukan apa yang boleh dan tidak boleh beredar di dalamnya.

Dalam kasus riuhnya Twitter, Elon Musk yang bisa menentukan kebijakan di platform mikroblog daring yang sudah berdiri sejak 2006 ini.

Salah satu kebijakan yang menjadi perbincangan di berbagai media adalah keputusan menghidupkan lagi akun Twitter Donald Trump Sabtu lalu (19/11/2022).

Tak hanya itu, banyak kebijakan kontroversial lain yang dilakukan Elon. Salah satu yang sempat membuat ricuh adalah adanya tarif untuk akun centang biru sebesar $8.

Dengan sistem ini, Elon bisa melakukan apa saja yang blio inginkan di ekosistem sosial media Twitter.

Selain Twitter, jenis platform yang menggunakan sistem sentralisasi moderasi konten adalah Facebook, Instagram, TikTok hingga YouTube.

Sementara itu, sistem desentralisasi moderasi konten lebih menyerahkan kebijakan konten pada pengguna platform tersebut.

Sistem ini diterapkan dalam platform Mastodon, di mana kebijakan yang diterapkan berasal dari penggunanya sendiri.

Mastodon dibangun menggunakan perangkat lunak open-source dan memiliki ekosistem Fediverse (federated universe) – aplikasi yang terkoneksi dengan ribuan server independen.

Dilansir dari USA Today, saat ini, ada lebih dari 5.700 server Masodo di dalam ekosistem Fediverse, dan kemungkinan masih akan terus mengalami peningkatan.

Contoh platform populer yang juga memiliki sistem moderasi konten desentral adalah Reddit dan Discord.

Nah, kamu tertarik menjajal bikin akun di Mastodon, nggak, nih? Atau kamu masih setia menjadi pengguna Twitter?

Jika ada pendapat, masukan, kritik konstruktif atau saran apapun, bisa kamu sampaikan ke meninggalkan pesan di kolom komentar atau email kami di contact@tonjoo.com.


Baca juga artikel menarik seputar teknologi di Pintar Tekno yang terkait dengan Berita, Sosial Mediaatau artikel lainnya dari Moch. Nasikhun Amin. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, kamu bisa menghubungi kami melalui admin@pintartekno.id.


Sumber:

  • What is Mastodon? What to know about the decentralized site some see as a Twitter alternative – https://www.usatoday.com/story/tech/2022/11/16/twitter-alternative-mastodon-social-network/8303119001/
  • What is Mastodon? A social media expert explains how the ‘federated’ network works and why it won’t be a new Twitter – https://theconversation.com/what-is-mastodon-a-social-media-expert-explains-how-the-federated-network-works-and-why-it-wont-be-a-new-twitter-194329
  • What is Mastodon, the ‘Twitter alternative’ people are flocking to? Here’s everything you need to know – https://theconversation.com/what-is-mastodon-the-twitter-alternative-people-are-flocking-to-heres-everything-you-need-to-know-194059
  • Is Mastodon the new Twitter? And how the heck do you even use it? -https://www.cosmopolitan.com/uk/reports/a41964645/mastodon/
  • Everything in Moderation – https://www.newamerica.org/oti/reports/everything-moderation-analysis-how-internet-platforms-are-using-artificial-intelligence-moderate-user-generated-content/introduction/
  • Boosted by Twitter drama, Mastodon reaches 1 million active monthly users – https://techcrunch.com/2022/11/07/boosted-by-twitter-drama-mastodon-reaches-1-million-active-monthly-users/?guccounter=1
  • With Twitter in chaos, Mastodon is on fire – https://edition.cnn.com/2022/11/05/tech/mastodon

 

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Nasikhun A.
Ditulis oleh

Nasikhun A.

Moch. Nasikhun Amin is a late specializer, data-informed SEO content writer who is constantly hungry for growth. A lifelong learner who is interested in the marriage between creativity and technology.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *