Pintartekno.id – Google diketahui sedang menguji coba AI chatbot mereka, LaMDA yang diketahui mampu menghasilkan miliaran kata bahkan berperan layaknya seorang editor.
LaMDA (Language Model for Dialogue Applications) atau yang dikenal dengan model bahasa untuk aplikasi dialog dikembangkan melalui teknologi canggih sebagai dasar utama perusahaan dalam mengendalikan chatbot, yang dinilai tidak memiliki perasaan maupun pikiran seperti manusia.
Sejumlah masyarakat pun bertanya-tanya, apakah teknologi AI yang menjadi basis dalam pengembangan LaMDA dapat menciptakan sebuah karya fiksi, membuat video berdurasi panjang, serta musik?
Sebab diketahui Google saat ini sedang memulai proyek Wordcraft yang memungkinkan chatbot LaMDA menulis berbagai jenis tulisan atas perintah pengguna itu sendiri.
Dilansir dari The Indian EXPRESS, Google pun mengungkapkan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan para penulis profesional untuk menguji kemampuan penemuannya tersebut.
“Bekerja sama dengan para penuis profesional yang menggunakan penyuntingan Wordcraft guna menulis isi teks cerita pendek”, ujar pihak Google saat menghadiri perhelatan di New York. Cerita tersebut kabarnya juga dapat diakses secara online oleh masyarakat.
Duglas Eck, seorang direktur senior bidang penelitian di Riset Google mengungkapkan lebih lanjut “saya percaya, kami bisa mengubah pandangan masyarakat untuk mengekspresikan diri mereka secara keratif. Kami menjalin kerja sama dengan para penulis profesional dan mengundang mereka untuk menulis cerita fiksi lewat berbagai eksperimen menggunakan LaMDA sebagai perangkat. Kami juga belajar kalau ternyata semuanya tidak semudah itu. LaMDA juga belum bisa bekerja sepenuhnya dengan baik. Penulislah yang melakukan pekerjaan tersebut.”
Meskipun status LaMDA dianggap mengungguli online software seperti Grammarly dan WordTune, tetapi melihat bagaimana pergerakan teknologi besutan Google ini, sepertinya belum mampu menyaingi atau menggantikan peran manusia dalam bekerja, terutama di bidang literasi.
Baca Juga
Keraguan tersebut juga dibenarkan oleh Eck yang mengaku jika LaMDA belum mampu melakukannya. “Bagian yang paling menyenangkan adalah menggunakan teknologi sebagai bumbu dan menambahkannya untuk menguji apa yang hendak Anda lakukan. Kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan alat ini. Namun alat-alat ini hanya akan menjadi semacam bumbu, mereka akan tetap menjadi cara yang membuat kami mampu menceritakan sebuah kisah secara berbeda”.
Di sisi lain, menurut Google sendiri LaMDA tidak benar benar-benar mengerti seluruh bahasa, makna maupun konteks pembahasan yang diperintahkan, tetapi setelah mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkah melalui internet, teknologi ini mampu menirukan seluruh ucapan manusia dan memprediksi kalimat-kalimat berikutnya yang akan muncul.
Oleh karena itu, Google masih akan tetap terus berusaha mencari jalan terang agar AI yang digunakan dalam ekeskusi LaMDA dapat berjalan sesuai rencana. Apalagi menulis sebuah cerita fiksi atau karya tulis bukanlah pekerjaan mudah, karena seseorang tetap perlu melakukan riset dan menjadikannya senatural mungkin. Sedangkan LaMDA masih belum sampai di tahap tersebut.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintartekno on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintartekno.id seputar media sosial dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber:
- Google AI on verge of writing fiction, generating videos⦠but humans still a factor – https://indianexpress.com/article/technology/tech-news-technology/google-ai-lamda-writing-fiction-imagen-video-audioml-8245685/
- Google is testing a new AI chatbot – we put it through its paces – https://news.sky.com/story/google-is-testing-a-new-ai-chatbot-we-put-it-through-its-paces-12736589