RTX 5090 Sudah Rilis, Update di DLSS 4 Lebih Ganas

Setelah sebelumnya RTX 5090 dengan arsitektur blackwell diumumkan pada CES 2025, pasti banyak pemilik PC yang mulai memikirikan untuk upgrade ke RTX 5090.

Namun, yang menjadi pertanyaan terbesar adalah apakah upgrade ke RTX 5090 ini layak dibeli untuk upgrade?

Seberapa banyak peningkatan dari segi raw power dan software dari generasi sebelumnya? Simak terus artikel ini.

Mengenal Teknologi DLSS di NVIDIA

Sudah hadir sejak NVIDIA GeForce RTX 2080, mungkin sudah banyak yang tidak asing dengan teknologi NVIDIA ini.

DLSS (Deep Learning Super Sampling) adalah teknologi NVIDIA yang menggunakan pembelajaran mendalam untuk membuat gambar beresolusi lebih tinggi dari gambar beresolusi lebih rendah.

Dengan melatih neural network pada banyak gambar dengan dan tanpa anti-aliasing, DLSS dapat meningkatkan kualitas gambar tanpa pengurangan performa yang signifikan. Teknologi ini tersedia pada GPU seri RTX NVIDIA.

Salah satu hal yang paling mencolok ketika menggunakan teknologi DLSS adalah resolusi yang semakin tajam. Teknologi DLSS Super resolution memungkinkan peningkatan resolusi gambar meskipun render aslinya tidak detail.

Mirip seperti ketika menggunakan software Chainner AI, namun untuk skala frame pada video. Hasilnya bisa didapatkan resolusi yang lebih tinggi meskipun rendering aslinya hanya resolusi FHD.

Sementara untuk DLSS Frame Generation mirip seperti teknologi image generation, namun dengan menggunakan acuan pada frame video untuk generate image. Frame baru hasil generate ini diselipkan sehingga FPS bisa meningkat.

Untuk menangani pemrosesan ini, GPU RTX NVIDIA memiliki inti Tensor khusus yang menangani komputasi AI secara efisien.

Menariknya, peningkatan FPS dan peningkatan resolusi dengan teknologi DLSS ini tidak membutuhkan banyak sumberdaya raw power.

DLSS 4 adalah pengembangan terkini dari teknologi Deep Learning Super Sampling dari NVIDIA yang berfungsi untuk meningkatkan resolusi dan FPS tanpa memberikan beban berlebih pada GPU dan memori melalui tensor cores.

Kalau kamu khawatir bahwa dalam penggunaan game kompetitif akan terdapat jeda pemrosesan DLSS, tidak perlu khawatir karena NVIDA tetap mempertahankan responsivitas dengan NVIDIA Reflex low latency.

Perbandingan Kekuatan Teknologi DLSS di RTX 5090

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang bertugas untuk menjalankan teknologi DLSS di Graphics Card RTX adalah Tensor Cores.

Jika Anda inging membandingkan jumlah Tensor Cores dari kartu grafis NVIDIA, berikut adalah perbandingan jumlah AI Tops pada RTX50 series dan RTX 40 series.

Perbandingan Raw Power RTX 5000 Series dengan generasi sebelumnya

Jika acuan untuk DLSS adalah tensor cores, maka raw power graphics card biasanya diambill dari clockspeed serta besaran memori dan teknologi memori yang digunakan.

DLSS pada Penggunaan Game Kompetitif

Ketika pertamakali mendengar bagaimana fitur DLSS bekerja, mungkin tidak sedikit yang berfikir bahwa fitur ini hanya cocok untuk game yang menitik beratkan pada grafis yang menakjubkan dan cerita yang mendalam.

Ada anggapan bahwa proses rendering oleh chip GPU langsung ke display yang harus diproses lagi oleh DLSS ini akan membutuhkan waktu lebih banyak, sehingga membuat tampilan video ke layar melambat karena jeda proses DLSS.

Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar, kemampuan DLSS untuk malkukan upscale super resolution serta frame generation ini berlangsung sekejap dan justru turut membantu meringankan beban chip kartu grafis.

Hasil akhirnya, beban chip dan memory kartu grafis jadi terbantu untuk membuat produktivitas FPS tinggi, tanpa mengurangi respons input komputer ke game.

Ini juga didukung NVIDIA Reflex low latency technology yang memastikan komunikasi antara CPU dengan GPU berlangsung sinkron, sehingga memastikan respon makimal. Teknologi ini sudah diperkenalkan sejak DLSS 3.

Ketika mengunjungi daftar game yang mendukung Teknologi RTX, game kompetitif Overwatch 2, Fortnite, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege.

Namun demikian, ketika melakukan pengecekan pada website resmi NVIDIA, game seperti Counter Strike 2, DOTA 2, Valorant, Rocket League, Apex Legends, Team Fortress 2, PUBG Battlegrounds rupanya tidak termasuk dalam daftar game yang mendukung Teknologi RTX NVIDIA.

Bagi Pemilik RTX 4000 Series Pikir Ulang sebelum Upgrade ke 5000 Series

Dari pembahasan sebelumnya, bisa diperhatikan bahwa secara raw powernya RTX 4000 series masih cukup mumuni untuk mengerjakan berbagai tugas GPU.

Pembaruan di RTX 5000 series dititik-beratkan pada pembaruan software DLSS. Sementara untuk raw power sendiri masih sangat mumpuni.

Misalnya, RTX 4080 dan RTX 5080 sama-sama memiliki memori 16 GB dan memory interface width 256-bit.

Jadi, jangan ragu untuk membeli kartu grafis RTX 4000 series, khususnya bagi Anda yang lebih sering menggunakan komputer untuk menggunakan software yang tidak didukung oleh teknologi DLSS.

Kamu bisa meninggalkan komentar dan memberikan masukan jika ada kesalahan penulisan maupun informasi di kolom komentar. Yuk, baca artikel menarik lainnya di pintartekno.id seputar PC&Laptop atau artikel lainnya dari Hanif Mufid. Untuk informasi lebih lanjut atau ada keperluan sesuatu silahkan hubungi kami via admin@pintartekno.id

Referensi

• https://www.nvidia.com/en-us/geforce/graphics-cards/compare/
• https://www.nvidia.com/en-us/geforce/news/nvidia-rtx-games-engines-apps/