Perkembangan teknologi Artificial Intelligence terus berlangsung. Salah satunya, Manus Ai berhasil memberikan gebrakan baru sebagai sebuah research model.
Sebelumnya, ChatGPT dan Meta Ai Whatsapp hanya dikenal bisa memberikan jawaban text dan gambar sederhana. Tapi, Manus bisa melakukan analisa data dan melakukan riset layaknya profesional.
Bahkan termasuk juga otomasi program dan melakukan penelitian layaknya profesional di bidangnya. Simak penjelasan lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana Manus Ai bisa bekerja layaknya profesional.
Mengenal Manus Ai, Research Model dengan Kemampuan Serba Bisa
Mengambil inspirasi dari bahasa latin, “mens et manus” atau pikiran dan tangan, Manus AI adalah agen AI otonom yang diklaim sebagai AI Agent yang pertamakali dikembangkan dengan kecerdasan umum (AGI – Artificial General Intelligence).
Hasilnya, Manus Ai tidak hanya memberikan jawaban, tapi juga dapat merencanakan, mengeksekusi tugas, dan menghasilkan hasil akhir secara mandiri.

Agen AI ini dikembangkan untuk bekerja seperti asisten virtual tingkat lanjut yang tidak hanya memberikan jawaban tetapi juga mengambil tindakan, mirip dengan seorang intern atau asisten manusia yang mampu bekerja secara mandiri.
Beberapa contoh tugas yang bisa dilakukan Manus AI meliputi:
- Menganalisis data keuangan dan menyusun laporan
- Melakukan riset properti dengan mempertimbangkan faktor keamanan, harga, dan lokasi
- Menulis kode pemrograman dan menjalankan skrip untuk analisis data
- Menyusun materi pembelajaran interaktif untuk pendidik
- Merancang strategi bisnis dan pemasaran berbasis data
- Manus menggunakan sistem multi-agen, di mana setiap agen dalam sistem memiliki tugas spesifik seperti perencanaan, eksekusi, dan verifikasi hasil.

Perbedaan Manus Ai dengan Ai Lain – Analisa dan Memberikan Hasil Riset yang Luar Biasa
Manus Ai memiliki kemampuan yang jauh lebih tinggi dibandingkan chatbot AI biasa. Berikut beberapa perbedaannya.
Aspek | Chatbot Biasa | Manus AI |
Fungsi Utama | Memberikan jawaban berbasis Text | Merencanakan, mengeksekusi, dan menyelesaikan tugas |
Cara Kerja | Memproses text berdasarkan Large Language Model (LLM) | Menggunakan research model multi agen yang mampu mendelegasikan tugas ke sub-agen berbeda |
Kemampuan Berpikir Strategis | Tanpa kapabilitas untuk perencanaan | Bisa merencanakan langkah-langkah untuk melaksanakan tugas |
Problem Solving | Terbatas pada respons berbasis pola | Mampu membandingkan opsi terbaik hingga melakukan debugging code |
Output | Jawaban berbasis text | – Menjalankan script code – Akses situs – Memproses data – Dashboard laporan dengan diagram – Repetisi tugas |
Jika diminta “Buat laporan analisis tren e-commerce”, chatbot biasa mungkin hanya merangkum tren dalam teks. Tapi, Manus Ai akan mengumpulkan data dari berbagai sumber, mengolahnya dalam Excel, membuat visualisasi tren, dan menyusun laporan lengkap yang bisa langsung digunakan.

Sementara untuk perintah “Tulis kode Python untuk scraping data cuaca”, chatbot biasa umumnya hanya dapat memberikan jawaban dalam potongan kode. Namun Manus Ai memiliki kemampuan untuk menulis kode, menjalankan skripnya, mengambil data cuaca terkini, dan menyajikan laporan dalam format tabel atau grafik dalam satu perintah.
Kemudian, jika diberi perintah “Cari data saham Tesla tahun lalu”, chatbot akan mencari dan memberikan ringkasan dalam bentuk teks. Sementara jika diberi perintah yang sama, Manus Ai akan mengumpulkan data dari berbagai sumber, menganalisis tren, dan menyajikan hasil dalam grafik atau laporan yang bisa diunduh.
Manus AI bukan sekadar chatbot biasa, ia dikembangkan sebagai agen AI yang mampu bekerja secara mandiri.
Perusahaan di Balik Pengembangannya, Monica
Manus AI dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Tiongkok bernama Monica. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam bidang pengembangan AI dan solusi berbasis kecerdasan buatan.
Didirikan oleh Xiao Hong, seorang pengusaha serial yang memiliki latar belakang dalam ilmu komputer.
Co-founder dan Chief Scientist: G. Zhao, yang memperkenalkan Manus AI dalam sebuah video demo yang mendapat ratusan ribu penonton dalam 20 jam.
Didukung oleh Tencent Ventures dan beberapa investor lainnya, yang menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap inovasi mereka.
Sebelum meluncurkan Manus AI, Monica telah menciptakan berbagai alat berbasis AI, termasuk plugin peramban yang terintegrasi dengan ChatGPT, yang berhasil memperoleh jutaan pengguna dalam waktu singkat.
Saat ini, Manus AI masih dalam tahap akses terbatas (invitation-only), dengan permintaan yang sangat tinggi hingga ada pihak yang menjual kode undangan dengan harga fantastis di pasar sekunder.
Apa Itu Multi-Agent System dalam Manus AI?
Multi-agent system (MAS) adalah arsitektur AI di mana beberapa agen cerdas bekerja secara bersamaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kasus Manus AI, setiap agen memiliki peran dan tanggung jawab spesifik, seperti perencanaan, eksekusi, analisis, dan verifikasi hasil.
Bayangkan sebuah tim manusia yang mengerjakan proyek:
- Manajer proyek menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.
- Analis mengumpulkan dan menyaring informasi yang relevan.
- Eksekutor melaksanakan tugas teknis, seperti menulis kode atau mencari data.
- Reviewer memastikan hasil akhir sudah benar dan siap digunakan.
Manus AI bekerja dengan pola serupa, tetapi dalam lingkungan digital. Berikut cara kerja MAS (Multi Agent System) di Manus Ai.
1. Pemecahan Tugas ke dalam Beberapa Agen
Baca Juga
Alih-alih hanya menjawab pertanyaan satu per satu seperti chatbot biasa, Manus AI membagi tugas ke dalam beberapa agen khusus:
- Agen Perencana – Menganalisis tugas dan menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan.
- Agen Pencari Informasi – Mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti situs web, dokumen, atau database.
- Agen Eksekutor – Menjalankan kode, melakukan perhitungan, atau menjalankan perintah otomatis.
- Agen Verifikator – Memeriksa kesalahan atau ketidaktepatan sebelum memberikan hasil akhir.

Contoh dalam Dunia Nyata
Jika diminta “Buatkan analisis tren harga saham Tesla selama 5 tahun terakhir dan buat grafiknya,” Manus AI akan:
- Agen perencana menentukan langkah-langkah yang dibutuhkan.
- Agen pencari informasi mengambil data harga saham Tesla dari sumber terpercaya.
- Agen eksekutor menulis dan menjalankan kode Python untuk menganalisis tren.
- Agen verifikator mengecek akurasi data dan menyusun laporan dalam bentuk grafik.
Hasil akhirnya adalah laporan lengkap dalam format visual yang siap digunakan, bukan sekadar teks biasa.

2. Kemampuan Beradaptasi dengan Tugas yang Berbeda
Manus AI bisa menyesuaikan strategi kerja berdasarkan jenis tugas yang diberikan, misalnya:
- Analisis Data – Menggabungkan beberapa dataset, membersihkan data, dan membuat laporan statistik.
- Pengkodean & Debugging – Menulis skrip, menjalankannya, lalu memperbaiki kesalahan kode secara otomatis.
- Pembuatan Konten – Menghasilkan artikel, laporan, atau presentasi yang sudah terstruktur.
Jika seorang pengguna meminta Manus AI untuk “Membantu saya memilih rumah terbaik di New York dengan harga di bawah $500.000 dan lingkungan yang aman,” maka Manus AI akan:
- Mengumpulkan data harga rumah dari situs properti.
- Meneliti tingkat keamanan lingkungan menggunakan laporan kejahatan.
- Menghitung estimasi pajak dan biaya tambahan menggunakan rumus yang relevan.
- Menyajikan daftar properti terbaik dalam bentuk tabel Excel atau infografik.
Hasilnya: Sebuah keputusan yang lebih matang tanpa harus melakukan pencarian manual!
3. Eksekusi Tugas Secara Mandiri (Otonomi Tinggi)
Manus AI tidak hanya memberikan saran atau jawaban, tetapi juga menjalankan tugas hingga menghasilkan output akhir. Ini berarti pengguna tidak perlu menyalin jawaban atau mengeksekusi perintah secara manual.
Contoh:
Jika Anda meminta “Buatkan saya dashboard penjualan dalam format Excel dari laporan keuangan bulan ini,” Manus AI akan
- Mengakses data yang relevan.
- Menulis kode Python untuk mengolah angka.
- Membuat grafik tren penjualan.
- Menyusun dashboard dalam format Excel yang siap diunduh.

Dengan kata lain, Manus AI benar-benar bekerja, bukan hanya sekadar memberikan informasi!
Akhir Kata
Manus AI bukan sekadar chatbot biasa, ia dikembangkan sebagai agen AI yang mampu bekerja secara mandiri.
Manus AI lebih dari sekadar chatbot karena mampu memahami tugas kompleks, merencanakan proses, dan menghasilkan output yang lebih bernilai. Dengan sistem multi-agen, Manus tidak hanya merespons seperti chatbot biasa, tetapi juga menjalankan tugas nyata dengan hasil yang lebih konkret dan siap pakai.
Bayangkan saja sebuah Ai Research model seperti DeepSeek AI yang mampu melakukan analisa data dan reasoning yang di atas AI biasa, kini dengan kemampuan automasi untuk menjalankan task.
Manus AI cocok untuk pengguna yang membutuhkan lebih dari sekadar jawaban berbasis teks, seperti analisis data, riset bisnis, pengolahan informasi, dan otomatisasi tugas digital.
Jadi, jika chatbot AI biasa adalah “penasihat digital,” maka Manus AI adalah “asisten digital yang tidak hanya menjawab tapi juga beraksi.
Kamu bisa meninggalkan komentar dan memberikan masukan di kolom komentar. Yuk, baca artikel menarik lainnya di pintartekno.id seputar Artificial Intelligence atau artikel lainnya dari Hanif Mufid. Untuk informasi lebih lanjut atau ada keperluan sesuatu silahkan hubungi kami via admin@pintartekno.id
Referensi
- First TRULY General Agent “MANUS” Blows Up the Internet – The Most HYPED AI Ever! – https://www.youtube.com/watch?v=3fTv_uXr5oQ
- Manus AI Agent Review | The Ultimate AI Intelligent Tool? – https://www.youtube.com/watch?v=p_SBV5cGXRQ
- Introducing Manus: The General AI Agent – https://www.youtube.com/watch?v=K27diMbCsuw