Meski sering dipandang sebelah mata, upgrade PSU komputer sebenarnya penting untuk menjamin bahwa PC mendapatkan pasokan listrik yang stabil.
Tapi, kapan sih waktu yang tepat buat upgrade PSU? Dan gimana caranya milih PSU yang tepat tanpa bikin dompet menjerit?
Simak artikel ini untuk mendapatkan pilihan yang pas untuk PC kesayangan Anda.
Mengapa Perlu Upgrade PSU?
Masing-masing orang tentu saja memiliki alasan upgrade PSU yang berbeda, namun secara umum berikut beberapa kondisi yang membuat PC untuk memerlukan PSU baru.
GPU adalah salah satu hardware yang paling rakus daya di PC. Secara TDP, konsumsi daya dari GPU bisa mencapai 60% dari keseluruhan PC.
Ketika kamu meng-upgrade Graphics Processing Unit (GPU) di PC-mu, sering kali GPU baru tersebut membutuhkan lebih banyak daya dibandingkan yang lama.
Karenanya, PSU dengan watt lebih tinggi penting untuk memastikan bahwa sistemmu memiliki cukup daya untuk menopang GPU baru tersebut.
- PSU sudah Uzur dan Sering Trouble
Seperti komponen elektronik lainnya, PSU juga mengalami penurunan performa seiring waktu.
Jika PSU-mu sudah berumur, sering mengalami masalah seperti restart tiba-tiba atau gagal menyala, ini bisa jadi tanda bahwa PSU-mu sudah perlu diganti.
PSU yang uzur tidak hanya berisiko gagal bekerja, tapi juga bisa merusak komponen lain di PC-mu karena tidak menyediakan daya yang stabil.
- Noise Reduction
Seiring waktu, bearing kipas di PSU yang lebih tua akan aus, sehingga menghasilkan suara bising. PSU juga bisa mengeluarkan suara elektrik akibat coil whine.
Jika kamu mencari pengalaman PC yang lebih tenang, mengganti PSU dengan model yang lebih baru dan berkualitas lebih tinggi bisa menjadi solusi.
PSU modern dirancang dengan kipas yang lebih efisien dan hening, serta komponen internal yang mengurangi noise elektrik.
Dengan mempertimbangkan alasan-alasan ini, upgrade PSU bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan performa, stabilitas, dan kenyamanan penggunaan PC-mu.
Baca Juga
1. Hitung Kebutuhan Daya
Sebagai tugas utama PSU tentu saja kebutuhan daya komputer menjadi parameter utama yang perlu diperhatikan ketika upgrade PSU.
CPU dan GPU: Ini biasanya merupakan komponen yang paling haus daya. Periksa spesifikasi produsen untuk mengetahui kebutuhan daya mereka.
Selain menghitung daya listrik PC ssecara manual, bisa juga menggunakan power supply calculator.
Untuk CPU, hal ini sering terdaftar sebagai TDP (Thermal Design Power), umumnya berkisar dari 15 watt hingga 75 watt.
Sementara GPU bisa memiliki TDP antara 50 Watt hingga 300 Watt. Karena menjadi pengguna daya terbesar, GPU saja biasanya sudah cukup menjadi patokan ketika menentukan kebutuhan daya.
Tidak kalah penting, motherboard juga memiliki besaran konsumsi daya yang bervariasi, namun perkiraan umum adalah sekitar 20-50 watt.
Hard drive tradisional mengkonsumsi sekitar 15-30 watt, sedangkan solid-state drive (SSD) biasanya menggunakan sekitar 2-5 watt.
Kipas casing biasanya menggunakan masing-masing 1-4 watt, tetapi kipas yang lebih besar atau berkinerja tinggi dapat mengkonsumsi lebih banyak.
Sistem pendingin cair memiliki pompa yang dapat menggunakan 15-30 watt tambahan.
Dengan mengetahui estimasi kebutuhan daya, kamu bisa memilih PSU dengan kapasitas yang sesuai baik dari segi kebutuhan daya maksimal dan efisiensi maksimal.
2. Tambhakan Spare/Buffer untuk Safety, Efisiensi, dan Future Scalability
Sangatlah penting untuk tidak menjalankan PSU Anda pada kapasitas maksimumnya.
Menambahkan buffer sekitar 20-30% dari total watt yang dihitung direkomendasikan untuk keamanan, umur panjang, dan efisiensi.
Mosalnya, jika secara kalkulasi total kebutuhan daya mencapai 400 watt, maka pilihlah PSU dengan kapasitas 450 watt atau 500 watt.
Ruang ekstra ini memastikan PSU beroperasi dalam rentang yang lebih efisien dan memiliki ruang untuk menangani lonjakan permintaan daya yang sesekali terjadi.
Jika berencana untuk upgrade, pertimbangkan juga berapa banyak power yang akan dibutuhkan.
3. Perhatikan Kebutuhan Pin Power untuk GPU...