Pendiri Turun Tangan, Google Bakal Luncurkan Fitur Baru untuk Tandingi ChatGPT

Hanif 03 Feb 2023 2 Menit 0

Popularitas ChatGPT berhasil membuat Google panik. Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin dikabarkan harus turun gunung untuk mendiskusikan bagaimana Google harus merespons ChatGPT.

Situasi ini sangat serius, hingga pendiri Google turun tangan untuk memberikan masukan kepada pimpinan, terkait rencana dan ide-ide dalam pertemuan eksekutif untuk membicarakan tentang ChatGPT bulan lalu.

Pertemuan dengan level ini sebuah pergeseran setelah mereka meninggalkan tugas harian mereka pada 2019, datang atas undangan Google/Alphabet CEO Sundar Pichai.

Uji Coba Chatbot Apprentice Bard untuk Respons ChatGPT

Menurut CNBC, Karyawan Google kini sedang menguji coba chatbot AI miliknya dengan nama “Apprentice Bard”. Chatbot ini dirancang untuk memberikan respons dengan menggunakan bahasa yang natural, seperti ChatGPT.

Apprentice Bard dibangun dengan menggunakan teknologi LaMDA, yang dikembangkan oleh Google. Teknologi ini mirip seperti AI Language Model pada GPT series yang digunakan di ChatGPT.

Keuntungan utama dari Apprentice Bard adalah kemampuannya untuk berbicara mengenai event terkini. Seperti yang diperingatkan oleh OpenAI, ChatGPT memiliki pengetahuan yang terbatas setelah 2021. Namun, Bard lebih up-to-date, bahkan mampu menjawab pertanyaan tentang kejadian terkini seperti PHK.

Halaman Baru untuk Tandingi ChatGPT

Selain uji coba chatbot, Google juga dikabarkan akan memiliki halaman baru yang akan menggantikan tombol “I’m feeling lucky” serta prompts untuk pertanyaan potensial. Desain ini diperkirakan tidak jauh berbeda dengan homepage di ChatGPT yang mencantumkan daftar pertanyaan, kemampuan, dan batasan di atas kotak pencarian.

tampilan chatgpt

tampilan home chatGPT

Languag

Ini masih berupa laporan awal dan belum ada ide yang jelas mengenai bagaimana Google akan menanggapi ChatGPT. Sebagai tambahan terkait tampilan UI, muncul juga pertanyaan besar terkait validitas AI Language Model yang digunakan untuk melakukan kemampuan pencarian.

AI Language Model Masih Memiliki Isu Bias Sosal

Google melaporkan bahwa AI Language Model sebagai pencarian kerap memberikan bias sosial dan prasangka. Dengan kata lain, AI language model memiliki tendensi untuk memberikan informasi yang salah sebagai kebenaran.

Meski begitu, Google yang mengumumkan kode merah atau “Code Red” sebagai respons dari munculnya ChatGPT, bisa saja Google mengabaikan faktualitas untuk mengejar kompetisi.

Belum ada kejelasan mengenai kapan Google AI search akan mulai diluncurkan. Namun dari presentasi yang diperlihatkan kepada the Times, nampaknya proyek lainnya akan mulai diluncurkan pada acara tahunan I/O di bulan Mei.

Sebelumnya, gelaran serupa juga jadi momen untuk meluncurkan fitur seperti Duplex dan Google Glass. Jadi, masuk akal jika gelaran tersebut menjadi momen untuk meluncurkan fitur baru Google lainnya.

Bagaimana, tidak sabar menjajal ChatGPT versi Google?


Baca juga artikel menarik seputar teknologi di Pintar Tekno yang terkait dengan Berita, Internet, atau artikel lainnya dari Mufid Hanif. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, kamu bisa menghubungi kami melalui admin@pintartekno.id.


Sumber:

  • Google is freaking out about ChatGPT – https://www.theverge.com/2023/1/20/23563851/google-search-ai-chatbot-demo-chatgpt
  • Google is reportedly testing an alternate home page with ChatGPT-style Q&A prompts – https://www.theverge.com/2023/2/1/23580934/google-chatgpt-rival-response-project-bard-homepage-alternate-report
Bagikan ke:
Hanif
Ditulis oleh

Hanif

hi, I'm a SEO content writer with interest on business, entrepreneur, digital marketing, and many more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *